RSS

Sepotong Episode



Kerohanian Islam. Nama yang asing ditelingaku saat pertama kali menjejakan kaki di sekolahku saat ini. Organisasi Kerohanian Islam atau sering disingkat Rohis yang dipromosikan saat MOS (Masa Orientasi Siswa) sama sekali tak menarik diriku untuk mengikutinya. Pemahaman agama yang kurang menjadikanku minder untuk berkecimpung dalam dunia yang bernuansa islam tersebut. Nyaris satu tahun menduduki bangku kelas X, aku sama sekali tak mengerti apa itu Rohis? Apa kegiatannya? Pernah ikut Mabit? Tidak. Ikut Sisan? Tidak. Ikut Tahsin? Tidak. Mmm, kalo Rihlah ikut? T-I-D-A-K. Nah kalo kajian gimana? Ikut waktu semester ganjil. Kok bisa? Ikut kajian merupakan hal wajib bagi andik Pramuka. Yah, ikut karena “tuntutan” dalam Pramuka. Semester genap berikutnya? Tidak. Saat itu ku tak tahu bahwa kajian adalah salah satu kegiatan yang diselenggarakan oleh Rohis. Tidak pernah mengikuti kegiatan anak Rohis, itulah aku.


Lalu kenapa sekarang bisa ada di Jundulloh Community?

Ya, Jundulloh Community atau disingkat J-com adalah nama untuk Rohis di sekolah yang notabene terbaik di Kapubatenku. Nyaris satu tahun. Berarti belum satu tahun bukan? Setengah tahun terakhir di kelas X sebenarnya aku mulai mengerti J-com, tapi tak menyeluruh. Aku hanya mengerti di mushola sekolahku itu ada kegiatan tahsin dan sisan. Teman semejaku adalah salah satu anak yang ikut tahsin, jadi aku tahu deh. Kalo sisan, dulu emang pernah diumumin buat yang ingin mengikuti. Dan aku tak berminat. Trus, kok bisa jadi pengurus J-com sekarang? Ya itulah rencana Alloh yang tak terduga.
Aku mengikuti tiga organisasi di sekolah. Tiga organisasi tersebut aku mulai dengan setengah hati. Semuanya. Termasuk Rohis. Bagaimana tidak, aku merasa tidak pantas menjadi pengurus Rohis (sampai saat ini pun masih). Aku sudah mengatakan di awal pemahaman agamaku kurang baik. Aku ingat saat itu pertengahan Mei ada acara perekrutan pengurus Rohis. Saat itu aku sudah memiliki keinginan untuk berkecimpung di Kerohanian Islam. Dalam benakku saat itu aku ingin belajar agama Islam dengan baik dan merubah diriku menjadi lebih baik dan organisasi tersebut merupakan sarana yang tepat untuk mewujudkan itu semua. Tapi tetap saja aku tak mengikuti acara tersebut. Teman semejaku yang mengikuti acara itu. Percaya diriku masih lemah untuk meyakinkan diriku sendiri bahwa aku bisa. Saat acara tersebut selesai, ternyata kesempatan masih terbuka. Temanku menawariku. Tapi, aku menolak karena alasan di atas. Seminggu berlalu. Aku sudah mulai melupakannya dan saat itu sepertinya kesempatan sudah tertutup. Benarkah sudah tak ada sebuah kesempatan sebelum re-organisasi?
Seminggu lewat empat hari setelah tawaran pertama, aku mendapat sebuah pertanyaan menohok sekaligus sebuah support. Aku pun mencoba. Mencoba keluar dari zonaku. Hari berikutnya, kesempatan kedua itu terjadi. Aku mencoba memberanikan diri ini untuk membuka kesempatan itu. Aku yang bertanya pada temanku, apakah aku masih bisa ikut daftar jadi calon pengurus? Saat itu aku berpikir kesempatan akuu bisa ikut jadi calon pengurus kecil sekali. Bagaimana tidak, bisa dibilang aku sudah sangat telambat. Tapi semua berkata lain, aku masih bisa daftar jadi calon pengurus. Dan saat itulah semuanya berawal.
Saat semua berawal, masih ada pertanyaan yang bersarang dibenakku. Apakah pilihanku tepat berada di Jundulloh? Pantaskah seorang Nurma berada di majelis ini? Dan banyak pertanyaan lain muncul dalam benakku. Aku tak punya teman di sini. Aku hanya kenal empat orang teman yang sekelas denganku. Lainnya? Nggak kenal. Paling cuma tahu dia anak kelas mana. Berbekal keyakinan dan niat yang kuat akhirnya aku mulai bisa beradaptasi. Seiring berjalannya waktu aku mulai mengenal mereka. Mengenal sebuah ukhuwah yang indah. Menganggap mereka sebagai saudara. Banyak suka duka yang aku dapat dari mereka semua. Aku merasa nyaman bersama mereka. Aku senang dengan jalanku saat ini. Aku senang berada dijalan-Mu ya Rabb.
Itulah sepeotong episode yang berharga dalam hidupku. J
Sepotong episode, massa lalu aku.
Episode sejarah, yang membuatku kini.
Merasakan bahagia dalam Diin-Mu.
Merubah arah langkah dalam hidupku.
“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini telah berkumpul untuk mencurahkan mahabbah kepada-Mu, bertemu untuk taat kepada-Mu, bersatu dalam dakwah-Mu, dan berjanji setia untuk membela syariat-Mu, maka kuatkanlah ikatan pertaliannya, ya Allah, abadikanlah kasih sayangnya, tuunjukanlah jalannya dan penuhilah ia dengan cahaya-Mu yang tidak pernah redup, lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman dan keindahan tawakal kepada-Mu, hidupkanlah dengan ma’rifah-Mu, dan matikanlah dalam keadaan syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik penolong dan pelindung. Amiiin.”
Love you all coz Allah SWT.
Karanganyar, 11 Mei 2011, 8:50pm.



Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment